Kerusuhan dan Tembakan Gas Air Mata Bikin 127 Orang Tewas

Kerusuhan dan Tembakan Gas Air Mata Bikin 127 Orang Tewas

Kerusuhan dan Tembakan Gas Air Mata Bikin 127 Orang Tewas
Kerusuhan dan Tembakan Gas Air Mata Bikin 127 Orang Tewas

Newsjawa Kerusuhan dan Tembakan Gas Air Mata Bikin 127 Orang Tewas. Gas air mata yang ditembakkan polisi saat penggusuran suporter Aremania di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, membuat penonton ketakutan yang tidak terkait dengan kerusuhan tersebut.

Saat berita tersebut tersebar, polisi menembakkan gas air mata secara membabi buta, sehingga membuat warga sekitar yang tidak terlibat dalam kerusuhan tersebut panik dan akhirnya menumpuk orang hingga tewas.

Polisi menembakkan gas air mata ke suporter Arema di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur pada Sabtu malam (1 Januari 2022).

Kepanikan mendorong penonton menuju pintu keluar dan menyebabkan terengah-engah, kerumunan berkumpul dan menghentakkan kaki mereka.

Saat jumpa pers, korban pendukung Arema, yakni Aremania, dibawa ke rumah sakit yang sebagian besar nyawanya tak terselamatkan. Pasalnya, kondisi korban semakin memburuk pasca kerusuhan. Sebagian besar korban kerusuhan Stadion Kanjuruhan meninggal karena kesulitan bernapas.

Para korban meninggal karena panik akibat gas air mata yang ditembakkan polisi. Akibat kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, hingga 127 orang tewas.

Sebelumnya, kerusuhan di Stadion Kanjuruhan terjadi setelah suporter Arema masuk ke lapangan saat timnya kalah 2-3 dari Persebaya, Sabtu (1 Oktober 2022). Insiden itu mendapat tanggapan polisi dengan turun tangan dan menembakkan gas air mata. Penggunaan gas air mata oleh polisi menjadi perhatian dalam insiden ini.

Padahal, menurut peraturan FIFA tentang keselamatan dan keamanan stadion (FIFA Stadium Safety and Security Rules), petugas keamanan tidak diperbolehkan menggunakan gas air mata.

Hal ini tertulis dalam Pasal 19 b tentang pengelolaan rumput, yang berbunyi: “Jangan membawa atau menggunakan senjata api atau ‘gas pengendali massa’.”

Polisi Lepas Tembakan Gas Air Mata

Saat terjadi pemberontakan di Stadion Kanjuruhan Malang, polisi berdalih bahwa gas air mata itu digunakan untuk menenangkan para pecinta huru hara.

Polisi kini tak lagi hanya menembakkan bahan bakar air mata ke sepasang kekasih yang masuk ke dalam bola, namun juga ke tribun penonton di Stadion Kanjuruhan, yang memicu kepanikan.

Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta mengatakan suporter Arema FC yang turun ke lapangan melakukan aksi anarkis dan membahayakan keselamatan.

Baca Juga : (Watch) Real Link Antonio Brown Twitter Video Pool in Dubai Viral

Inilah yang membenarkan polisi menembakkan bahan gas air mata. “Karena bensin sobek, mereka [kerumunan] keluar ke 1 titik, di pintu keluar,” jelasnya.

“Kemudian terjadi penumpukan. Selama prosedur penumpukan terjadi sesak napas, kehilangan oksigen,” kata Nico membuka laporan Antara.

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali, menyatakan perayaannya bisa mencermati penggunaan bahan bakar minyak (BBM) gas air mata oleh polisi dalam Tragedi Kanjuruhan.

“Ya, dari situ kita bisa cek, kenapa ada penggunaan bahan bakar air mata di dalam stadion dan lain-lain,” ujarnya saat membuka laporan CNN Indonesia, Minggu (2/10/2022).

IPW Sebut Tembakan Gas Air Mata Pelanggaran Aturan FIFA

Ketua Indonesia Police Watch (IPW), Sugeng Teguh Santoso, menyatakan BBM gas air mata yang ditembakkan melanggar aturan FIFA.

Menurut dia, di bawah pedoman FIFA, senjata gas air mata dan kerumunan tidak diizinkan masuk ke stadion penggunaan bahan gas air mata.

“Penggunaan bahan bakar gas air mata di stadion sepak bola sesuai dengan pedoman FIFA dilarang. Hal ini tercantum dalam Peraturan Keselamatan dan Keamanan Stadion FIFA dalam pasal 19 huruf b yang menyatakan bahwa mil benar-benar sekarang tidak diperbolehkan lagi menggunakan senjata api atau manajemen massal. BBM,” kata Sugeng.

Sugeng menambahkan, polisi menembakkan bahan bakar minyak (BBM) air mata secara membabi buta ke target pasar. Hal ini membuat target pasar menjadi panik sehingga mereka berdesak-desakan di luar stadion.

Baca Juga : Update Full Link Video Natthy Chilena and Mauricio Pinilla Leaked Trending on Twitter and Reddit

“Akibatnya, banyak penonton yang kesulitan bernapas dan pingsan. Jadi, banyak penderita yang terinjak-injak di Stadion Kanjuruhan Malang,” katanya.

Oleh karena itu, IPW menyarankan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk mencopot Kapolres Malang AKBP Ferli Hidayat.

Dia menilai Ferli harus bertanggung jawab untuk menjaga pertahanan di dalam tubuh tuan rumah Arema FC Malang melawan Persebaya Surabaya.

Selain itu, Sugeng juga meminta Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta untuk mengusut tindak pidana penyelenggara sehat.

Dia tidak ingin tragedi Kanjuruhan menguap seperti yang terjadi di Piala Presiden 2022 yang sehat di Bandung penutupan Juni lalu.

“Jatuhnya korban yang sekarat dalam hal ini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *